Beberapa budaya bercukur ditemukan dalam berbagai peradaban. Di Mesir Kuno, pada masa Firaun, golongan masyarakat dapat dilihat dari cukuran jenggotnya. Para arkeolog juga menemukan alat cukur yang dibuat dari perunggu pada makam-makam raja-raja dan keluarga bangsawannya.
Pada budaya Yunani kuno, mereka memiliki budaya cukur, namun tidak dalam kebudayaan Romawi yang menganggap budaya cukur bukanlah budaya kaum lelaki. Mereka membawa pisau cukur untuk bekal berperang untuk perkelahian satu lawan satu.
Kata beard dalam yang memiliki dua arti , jenggot dan menghadapi, dalam bahasa Romawi adalah "barba". Kata ini kemudian melahirkan istilah barber yang berarti tukang cukur. Sedangkan Suku Indian di benua Amerika bercukur dengan menggunakan dua keping kerang sebagai jepitan.
Pisau cukur atau silet adalah benda tajam berupa lempengan baja kecil dan tipis, biasanya bermata dua. Kata "silet" berasal dari nama dagang produk Gillette, yaitu nama belakang dari King Camp Gillette, pengusaha dari AS yang mencetuskan sistem pisau cukur sekali buang.
Ia memulai praktik menjual alat cukur dengan murah kemudian mengambil keuntungan dari penjualan pisau cukur. Pisau cukur listrik dicetuskan oleh Jacob Schick pada 1928.
Pisau silet adalah pisau yang khusus digunakan untuk mencukur. Pisau Silet yang umum dijumpai berbentuk pisau tipis yang memiliki dua mata dalam dua sisi yang terbuat dari baja, serta diletakkan pada alat atau pasangannya yang berbentu mirip huruf T, yang terbuat dari baja ataupun plastik. Dalam perkembangannya, pisau silet yang digunakan untuk bercukur memiliki berbagai ragam bentuk dan memiliki tingkat kepraktisan yang tinggi.
Diantaranya adalah pisau silet yang memiliki dua mata pisau yang diletakkan dalam satu sisi, untuk menghasilkan hasil cukur yang lebih licin dari sebelumnya, ada pula yang memiliki tiga mata pisau cukur dalam satu sisi. Selain jumlah pisau, terdapat berbagai aksesoris yang digunakan untuk bercukur agar tidak melukai, seperti halnya sabun krim khusus yang digunakan untuk bercukur.
Jenis Jenis Pisau Cukur
Pisau cukur dengan mata pisau yang bisa diganti
Pisau cukur dengan mata pisau yang dapat diganti yang dikenal dengan pisau silet, pertamakali dibuat oleh seorang Salesman Keliling yang bernama King Gillette. Ide ini muncul dari temannya yang menemukan tutup botol sekali pakai, Willian Painter.
Pisau Cukur
Munculnya kebutuhan akan pisau cukur ketika tahun 1895, ketika Gillete akan bercukur, pisau cukurnya tumpul dan harus diasah. Dari kondisi itu mucul ide untuk membuat pisau cukur dengan mata pisau yang bisa diganti. Konsepnya sederhana hanya teknologinya yang saat itu dirasa sulit. Diperlukan waktu 6 tahun untuk menyempurnakannya.
Di tahun 1903, Amerika Serikat menghabiskan 300.000 alat cukur dengan 500.000 pisau siletnya.
Dalam perkebangannya, ketika pemerintah Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia I, pemerintah memesan 3.5 juta alat cukur dengan 36 juta siletnya untuk membekali pasukannya.
Pisau cukur listrik
Hadirnya pisau cukur listrik tidak terlepas dari peran Jacob Schick, seorang tentara Amerika serikat yang berdinas di Alaska, yang harus mengorek salju untuk membasahi siletnya, sedangkan bercukur tanpa sabun, krim ataupun air akan menimbulkan rasa sakit.
Temuannya dipatenkan pada tahun 1923. Pada tahun pertama upaya komersialnya hanya terjual sebanyak 3000 buah dan tahun berikutnya, dia mendapatkan keuntungan tipis, dan berhasil pada tahun 1937 dengan penjualan mencapai 2 juta unit.
Mesin Cukur Listrik
Untuk pisau cukur listrik ini, Schick mendapatkan saingan dari Remington dan Sunbeam. Remington menciptakan alat cukur khusus untuk kaum wanita.
Pada budaya Yunani kuno, mereka memiliki budaya cukur, namun tidak dalam kebudayaan Romawi yang menganggap budaya cukur bukanlah budaya kaum lelaki. Mereka membawa pisau cukur untuk bekal berperang untuk perkelahian satu lawan satu.
Kata beard dalam yang memiliki dua arti , jenggot dan menghadapi, dalam bahasa Romawi adalah "barba". Kata ini kemudian melahirkan istilah barber yang berarti tukang cukur. Sedangkan Suku Indian di benua Amerika bercukur dengan menggunakan dua keping kerang sebagai jepitan.
Pisau cukur atau silet adalah benda tajam berupa lempengan baja kecil dan tipis, biasanya bermata dua. Kata "silet" berasal dari nama dagang produk Gillette, yaitu nama belakang dari King Camp Gillette, pengusaha dari AS yang mencetuskan sistem pisau cukur sekali buang.
Ia memulai praktik menjual alat cukur dengan murah kemudian mengambil keuntungan dari penjualan pisau cukur. Pisau cukur listrik dicetuskan oleh Jacob Schick pada 1928.
King Camp Gilletee |
Jacob Schick |
Pisau silet adalah pisau yang khusus digunakan untuk mencukur. Pisau Silet yang umum dijumpai berbentuk pisau tipis yang memiliki dua mata dalam dua sisi yang terbuat dari baja, serta diletakkan pada alat atau pasangannya yang berbentu mirip huruf T, yang terbuat dari baja ataupun plastik. Dalam perkembangannya, pisau silet yang digunakan untuk bercukur memiliki berbagai ragam bentuk dan memiliki tingkat kepraktisan yang tinggi.
Pisau silet |
Diantaranya adalah pisau silet yang memiliki dua mata pisau yang diletakkan dalam satu sisi, untuk menghasilkan hasil cukur yang lebih licin dari sebelumnya, ada pula yang memiliki tiga mata pisau cukur dalam satu sisi. Selain jumlah pisau, terdapat berbagai aksesoris yang digunakan untuk bercukur agar tidak melukai, seperti halnya sabun krim khusus yang digunakan untuk bercukur.
Jenis Jenis Pisau Cukur
Pisau cukur dengan mata pisau yang bisa diganti
Pisau cukur dengan mata pisau yang dapat diganti yang dikenal dengan pisau silet, pertamakali dibuat oleh seorang Salesman Keliling yang bernama King Gillette. Ide ini muncul dari temannya yang menemukan tutup botol sekali pakai, Willian Painter.
Pisau Cukur
Munculnya kebutuhan akan pisau cukur ketika tahun 1895, ketika Gillete akan bercukur, pisau cukurnya tumpul dan harus diasah. Dari kondisi itu mucul ide untuk membuat pisau cukur dengan mata pisau yang bisa diganti. Konsepnya sederhana hanya teknologinya yang saat itu dirasa sulit. Diperlukan waktu 6 tahun untuk menyempurnakannya.
Di tahun 1903, Amerika Serikat menghabiskan 300.000 alat cukur dengan 500.000 pisau siletnya.
Dalam perkebangannya, ketika pemerintah Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia I, pemerintah memesan 3.5 juta alat cukur dengan 36 juta siletnya untuk membekali pasukannya.
Pisau cukur listrik
Hadirnya pisau cukur listrik tidak terlepas dari peran Jacob Schick, seorang tentara Amerika serikat yang berdinas di Alaska, yang harus mengorek salju untuk membasahi siletnya, sedangkan bercukur tanpa sabun, krim ataupun air akan menimbulkan rasa sakit.
Temuannya dipatenkan pada tahun 1923. Pada tahun pertama upaya komersialnya hanya terjual sebanyak 3000 buah dan tahun berikutnya, dia mendapatkan keuntungan tipis, dan berhasil pada tahun 1937 dengan penjualan mencapai 2 juta unit.
Mesin Cukur Listrik
Untuk pisau cukur listrik ini, Schick mendapatkan saingan dari Remington dan Sunbeam. Remington menciptakan alat cukur khusus untuk kaum wanita.