Mandul atau infertilitas merupakan istilah yang diartikan sebagai kegagalan atau ketidakmampuan pasangan atau salah satu di antara pasangan untuk memiliki keturunan.
Wanita hamil namun selalu mengalami keguguran bisa juga disebut mandul. Kemandulan tentunya merupakan hal yang tidak diinginkan oleh setiap pasangan.
Bagaimanapun juga, setiap pasangan yang sudah menikah tentunya ingin memiliki keturunan. Jika ada salah satu di antara pasangan yang mandul, maka hubungan terkadang menjadi tak harmonis lagi. Kemandulan yang dialami seorang wanita disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu gangguan ovulasi. Bila ovulasi tidak terjadi, maka tidak akan ada sel telur yang bisa dibuahi. Untuk mengetahui kemandulan seorang wanita, biasanya dokter akan melakukan cara berikut ini:
1. Tes untuk mengetahui apakah terjadi ovulasi tiap bulan Anda disarankan untuk mencatat terjadinya ovulasi di rumah dengan cara mengukur suhu tubuh di pagi hari selama beberapa bulan. Selain itu, Anda juga harus mencatat dan menggambar lendiran servik dalam beberapa bulan serta mencatat gambaran siklus menstruasi yang terjadi. Cara ini bisa melihat apakah ada masalah pada ovulasi Anda atau tidak.
2. Tes darah dan USG ovarium Tujuan melakukan tes darah dan USG ovarium yaitu untuk mengetahui terjadinya ovulasi pada seorang wanita. Jika ternyata hasil ovulasi berlangsung normal, maka diperlukan tes lanjutan.
3. Tes histerosalpingografi (HSG) Dokter akan menggunakan rontgen untuk melihat bentuk fisik dari saluran tuba dan rahim Anda. Tes dimulai dengan memasukkan cairan khusus ke rahim melalui vagina. Cairan ini harus terlihat pada foto rontgen. Sang dokter akan melihat apakah cairan ini bergerak normal dari dalam rahim menuju saluran tuba. Jika ada sumbatan, maka pergerakan cairan akan terhenti pada sumbatan tersebut. Sumbatan ini yang akan menghalangi pergerakan sel telur di dalam saluran tuba menuju rahim. Selain itu, sumbatan juga menghalangi sperma yang akan membuahi sel telur.
4. Laparoskopi Dokter akan menggunakan alat yang disebut laraskop untuk melihat keadaan bagian dalam rongga perut. Sang dokter aka membuat irisan kecil pada kulit perut bagian bawah, lalu memasukkan alat tersebut. Dengan menggunakan laraskop, dokter akan bisa melihat kondisi ovarium, saluran tuba, dan rahim Anda.
Adapun beberapa hal yang bisa meningkatan risiko kemandulan pada wanita, yaitu:
- Umur
- Stres
- Kurang gizi
- Terlalu gemuk dan terlalu kurus
- Merokok
- Alkohol
- Penyakit menular seksual
- Nyeri haid yang di luar kebiasaan
- Penyakit radang panggul
- Keguguran lebih dari sekali Haid yang tidak teratur atau tidak muncul sama sekali juga patut Anda waspadai.
Bila hal tersebut selalu terjadi pada diri Anda, segeralah konsultasikan kepada dokter kandungan. (NR)
Semoga bermanfaat..
Wanita hamil namun selalu mengalami keguguran bisa juga disebut mandul. Kemandulan tentunya merupakan hal yang tidak diinginkan oleh setiap pasangan.
Bagaimanapun juga, setiap pasangan yang sudah menikah tentunya ingin memiliki keturunan. Jika ada salah satu di antara pasangan yang mandul, maka hubungan terkadang menjadi tak harmonis lagi. Kemandulan yang dialami seorang wanita disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu gangguan ovulasi. Bila ovulasi tidak terjadi, maka tidak akan ada sel telur yang bisa dibuahi. Untuk mengetahui kemandulan seorang wanita, biasanya dokter akan melakukan cara berikut ini:
1. Tes untuk mengetahui apakah terjadi ovulasi tiap bulan Anda disarankan untuk mencatat terjadinya ovulasi di rumah dengan cara mengukur suhu tubuh di pagi hari selama beberapa bulan. Selain itu, Anda juga harus mencatat dan menggambar lendiran servik dalam beberapa bulan serta mencatat gambaran siklus menstruasi yang terjadi. Cara ini bisa melihat apakah ada masalah pada ovulasi Anda atau tidak.
2. Tes darah dan USG ovarium Tujuan melakukan tes darah dan USG ovarium yaitu untuk mengetahui terjadinya ovulasi pada seorang wanita. Jika ternyata hasil ovulasi berlangsung normal, maka diperlukan tes lanjutan.
3. Tes histerosalpingografi (HSG) Dokter akan menggunakan rontgen untuk melihat bentuk fisik dari saluran tuba dan rahim Anda. Tes dimulai dengan memasukkan cairan khusus ke rahim melalui vagina. Cairan ini harus terlihat pada foto rontgen. Sang dokter akan melihat apakah cairan ini bergerak normal dari dalam rahim menuju saluran tuba. Jika ada sumbatan, maka pergerakan cairan akan terhenti pada sumbatan tersebut. Sumbatan ini yang akan menghalangi pergerakan sel telur di dalam saluran tuba menuju rahim. Selain itu, sumbatan juga menghalangi sperma yang akan membuahi sel telur.
4. Laparoskopi Dokter akan menggunakan alat yang disebut laraskop untuk melihat keadaan bagian dalam rongga perut. Sang dokter aka membuat irisan kecil pada kulit perut bagian bawah, lalu memasukkan alat tersebut. Dengan menggunakan laraskop, dokter akan bisa melihat kondisi ovarium, saluran tuba, dan rahim Anda.
Adapun beberapa hal yang bisa meningkatan risiko kemandulan pada wanita, yaitu:
- Umur
- Stres
- Kurang gizi
- Terlalu gemuk dan terlalu kurus
- Merokok
- Alkohol
- Penyakit menular seksual
- Nyeri haid yang di luar kebiasaan
- Penyakit radang panggul
- Keguguran lebih dari sekali Haid yang tidak teratur atau tidak muncul sama sekali juga patut Anda waspadai.
Bila hal tersebut selalu terjadi pada diri Anda, segeralah konsultasikan kepada dokter kandungan. (NR)
Semoga bermanfaat..