Makanan pembangkit gairah ini juga banyak mengandung nutrisi yang bermanfaat. Penelitian terbaru menyatakan bahwa makan cokelat dapat menlunturkan lemak tubuh.
Ada dua jenis cokelat yang sering dijumpai yaitu dark chocolate dan milk chocolate. Kepadataan cokelat (cacao mass) dark chocolate sekitar 50-70% akan menciptakan rasa cokelat yang lebih pahit dan warnanya lebih hitam dibandingkan milk chocolate. Selain itu juga mengandung sedikit gula dan minyak nabati.
Dalam 100 gram dark chocolate mengandung 615 kkal energi, 5,5 gr protein, dan 29,2 gr karbohidrat. Tidak hanya itu cokelat ini juga kaya akan serat dan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel, menurunkan resiko terkena diabetes, stroke dan serangan jantung.
Kandungan theobromine, phenethylamine, dan kafein pada cokelat hitam akan melancarkan pembuluh darah dan menghaluskan kulit. Makan cokelat 2-3x dalam seminggu akan membantu tubuh untuk memproduksi sitokin yaitu protein yang diproduksi untuk sisitem imun tubuh.
Sebuah penelitian yang di umumkan kemarin kepada publik di Archives of Internal Medicine, menemukan bahwa sebanyak 1.000 responden di California usia 20-85 tahun, yang sering makan dark chocolate (3x seminggu) memiliki BMI lebih rendah dibandingkan dengan yang mengkonsumsi cokelat lebih sedikit.
BMI (Body Mass Index) merupakan alat ukur lemak tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Di Indonesia lebih di kenal dengan Index Massa Tubuh atau massa tubuh individu. Alat ukur ini sudah ada dan digunakan sejak tahun 1830.
“Kami memiliki data dari kuesioner frekuensi makan dan menemukan bahwa responden tidak perlu banyak makan buah dan sayuran tapi mereka lebih banyak makan lemak jenuh. Dan kami menemukan bahwa responden yang sering makan cokelat memiliki BMI lebih rendah.” ujar Dr Beatrice Golomb, salah satu penulis penelitian dari University of California, San Diego.
“Antioksidan mungkin berperan dalam membantu menyeimbangkan hormon yang mengontrol berat badan. Untuk mengontrol berat badan yang perlu diperhatikan adalah jumlah kalori pada makanan, jika makan makanan yang tinggi kalori tidak dapat membantu untuk menjaga berat badan.” ungkap Dr David Katz, seorang direktur Yale University's Prevention Research Center.
Agar tubuh tetap sehat Katz juga menyarankan agar para pecinta cokelat untuk tetap makan dark chocolate. Karena kandungan nutrisinya juga lebih baik dari pada milk chocolate tanpa khawatir menjadi gemuk.
Ada dua jenis cokelat yang sering dijumpai yaitu dark chocolate dan milk chocolate. Kepadataan cokelat (cacao mass) dark chocolate sekitar 50-70% akan menciptakan rasa cokelat yang lebih pahit dan warnanya lebih hitam dibandingkan milk chocolate. Selain itu juga mengandung sedikit gula dan minyak nabati.
Dalam 100 gram dark chocolate mengandung 615 kkal energi, 5,5 gr protein, dan 29,2 gr karbohidrat. Tidak hanya itu cokelat ini juga kaya akan serat dan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel, menurunkan resiko terkena diabetes, stroke dan serangan jantung.
Kandungan theobromine, phenethylamine, dan kafein pada cokelat hitam akan melancarkan pembuluh darah dan menghaluskan kulit. Makan cokelat 2-3x dalam seminggu akan membantu tubuh untuk memproduksi sitokin yaitu protein yang diproduksi untuk sisitem imun tubuh.
Sebuah penelitian yang di umumkan kemarin kepada publik di Archives of Internal Medicine, menemukan bahwa sebanyak 1.000 responden di California usia 20-85 tahun, yang sering makan dark chocolate (3x seminggu) memiliki BMI lebih rendah dibandingkan dengan yang mengkonsumsi cokelat lebih sedikit.
BMI (Body Mass Index) merupakan alat ukur lemak tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Di Indonesia lebih di kenal dengan Index Massa Tubuh atau massa tubuh individu. Alat ukur ini sudah ada dan digunakan sejak tahun 1830.
“Kami memiliki data dari kuesioner frekuensi makan dan menemukan bahwa responden tidak perlu banyak makan buah dan sayuran tapi mereka lebih banyak makan lemak jenuh. Dan kami menemukan bahwa responden yang sering makan cokelat memiliki BMI lebih rendah.” ujar Dr Beatrice Golomb, salah satu penulis penelitian dari University of California, San Diego.
“Antioksidan mungkin berperan dalam membantu menyeimbangkan hormon yang mengontrol berat badan. Untuk mengontrol berat badan yang perlu diperhatikan adalah jumlah kalori pada makanan, jika makan makanan yang tinggi kalori tidak dapat membantu untuk menjaga berat badan.” ungkap Dr David Katz, seorang direktur Yale University's Prevention Research Center.
Agar tubuh tetap sehat Katz juga menyarankan agar para pecinta cokelat untuk tetap makan dark chocolate. Karena kandungan nutrisinya juga lebih baik dari pada milk chocolate tanpa khawatir menjadi gemuk.