Indonesia punya beragam kuliner yang lezat dan menggugah selera. Salah satunya adalah Sabeta, sejenis sate yang bahannya dari ulat sagu. Ini adalah kuliner masyarakat daerah Jailolo, Halmahera, Maluku.
Karena banyak terdapat hutan sagu dan makanan pokok masyarakat daerah tersebut adalah sagu, sama seperti di daerah Papua, maka ulat sagu adalah sumber protein yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat setempat.
Ulat sagu hidup di dalam batang-batang sagu yang telah mati dan membusuk, tumbuh gemuk dengan memakan sagu-sagu yang telah tak digunakan oleh masyarakat.
Menurut penelitian, ulat sagu memiliki kandungan protein yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari daging sapi. Namun karena penampilannya yang sedikit tidak menarik serta kebiasaan ulat sagu meliuk-meliuk saat bergerak, maka ada yang merasa geli dan jijik bila harus memakannya.
Padahal cita rasa ulat sagu sebenarnya tak terlalu buruk. Bahkan bila sudah diolah dengan baik, maka akan menjadi hidangan yang lezat, seperti cita rasa Sabeta, sate ulat sagu ala Jailolo.
Pengolahannya pun mirip dengan mengolah sate daging atau ikan. Pertama-tama ulat sagu diberi garam serta air jeruk agar aromanya lebih sedap. Lalu ditusuk ke tusukan sate atau bambu, dan dibakar di atas arang.
Penduduk setempat akan mengonsumsi Sabeta dengan sambal colo-colo atau sambal yang biasanya digunakan untuk memakan ikan bakar.
Ingin Mencobanya....?
0 Comments